Stem cell transplant (SCT, transplantasi sel punca) adalah pengobatan yang bisa menghasilkan masa remisi lebih lama bagi pasien MM.
Pada proses SCT, pasien diberi kemo dosis tinggi untuk menghilangkan sel-sel pada sumsum tulang. Setelah itu, pasien dimasukkan sel-sel baru yang sehat.
Jenis SCT yang standar dilakukan adalah autologous, di mana sel-sel yang akan ditransplantasi berasal dari tubuh pasien sendiri. Jenis SCT allogeneic, di mana pasien memperoleh sel-sel darah dari donor, sangat jarang dilakukan sebab risikonya lebih tinggi.
SEKILAS PROSES SCT
1. Sebelum proses SCT dilakukan proses Induksi. Tujuannya untuk mengurangi sel-sel myeloma. Proses ini biasanya menggunakan Bortezomib dan/atau Lenalidomide selama beberapa siklus. Pasien calon SCT tidak boleh menggunakan Melphalan.
2. Setelah proses induksi, sel-sel punca akan diambil dari tubuh pasien. Sel-sel ini diproses di laboratorium, lalu disimpan secara beku. Tahap ini dinamakan Collection/Harvesting.
3. Setelah itu, pasien akan diberi kemo dosis tinggi. Biasanya berupa Melphalan 200mg/m². Ini adalah tahap High-Dose Chemo.
4. Terakhir, sel-sel punca yang telah diambil dan dibekukan akan dicairkan dan dimasukkan kembali ke dalam tubuh pasien. Tahap ini dinamakan Infusion.
SCT umum digunakan untuk mengobati pasien MM di negara maju seperti Singapura, Amerika Serikat, dan juga Australia. Di Indonesia, SCT bisa dilakukan di Surabaya. Umumnya, usia pasien SCT dibatasi hingga 65 tahun, dan akan diseleksi berdasarkan faktor risiko kesehatannya.
Efek samping SCT yang sering terjadi adalah mual, muntah, diare, radang di area mulut dan pencernaan, serta kelelahan. Selain itu, karena kemoterapi dosis tinggi juga membersihkan sel-sel tubuh yang sehat, pasien SCT sangat rentan terhadap infeksi. Namun, seiring waktu dan perawatan yang tepat, pasien SCT dapat mencapai kesembuhan paripurna layaknya sebelum terkena MM.
Image: MMRF Multiple Myeloma Disease Overview 2012
Sebelumnya
Kemoterapi & Obat Lainnya
Bifosfonat Tulang
Radiasi / Sinar
Operasi
Kembali ke
Statistik
Apa Itu MM
Gejala
Jenis
Klasifikasi
Stadium
Lab & Diagnostik
Pengobatan & Perawatan
Mengelola Efek Samping
Dokter Spesialis
BPJS
FAQ – Pertanyaan Umum