Ketika menjalani perawatan, pasien MM bisa mengalami efek samping. Berikut ikhtisar efek samping yang umum terjadi selama perawatan MM.
Penggumpalan darah
Pasien MM berisiko tinggi mengalami penggumpalan darah, terutama yang baru didiagnosis dan pernah mengalami penggumpalan darah sebelumnya. Faktor lain juga bisa mempertinggi risiko penggumpalan darah. Misalnya usia yang lebih tua, riwayat keluarga, kondisi medis lain, obesitas, dan imobilisasi/kurang gerak dalam jangka waktu lama (mis. karena rawat inap atau penerbangan panjang).
Beberapa obat MM juga berpotensi meningkatkan risiko penggumpalan darah yang lebih serius, yang dikenal sebagai trombosis vena dalam (deep vein thrombosis, DVT). Misalnya obat MM golongan IMiD (mis. Thalidomide, Lenalidomide, dan Pomalidomide) yang dikombinasi dengan obat MM lain, deksametason, kemoterapi, dan pemicu pertumbuhan sel darah merah (eritropoietin, mis. Hemapo, Eprex).
Ditangani dengan: Aspirin dan obat pengencer darah
Pasien MM yang menggunakan obat golongan IMiD biasanya diberikan pengencer darah untuk mengurangi potensi penggumpalan darah. Yang biasa direkomendasikan adalah aspirin atau pengencer darah lainnya seperti clopidogrel, sedangkan warfarin (mis. Simarc 2) dan heparin akan diresepkan pada pasien dengan risiko lebih besar. Dalam beberapa kasus, obat tambahan bisa saja ikut diresepkan.
Neuropati perifer
Neuropati perifer adalah suatu kondisi yang mempengaruhi saraf yang menyebabkan rasa sakit, kesemutan, sensasi terbakar, dan mati rasa di tangan dan kaki. Obat jenis penghambat proteasom (terutama Velcade) dan Thalidomide bisa menyebabkan neuropati perifer. Kondisi medis lain, misalnya diabetes, juga bisa menyebabkan neuropati. Pengalaman neuropati sebelumnya juga menjadi pertimbangan dokter dalam memilih terapi MM, dan tergantung tingkat keparahannya, dokter bisa memilihkan obat MM yang tidak menimbulkan neuropati.
Ditangani dengan: Perubahan dosis, atau mengganti obat MM
Neuropati perifer biasanya membaik atau sembuh setelah dosis pengobatan dikurangi, atau dihentikan. Obat seperti gabapentin (Neurontin) juga bisa membantu. Demikian juga vitamin atau suplemen. Namun, ingatlah untuk selalu berdiskusi dengan dokter Anda sebelum mengkonsumsi vitamin atau suplemen apapun.
Masalah pencernaan
Obat MM bisa menimbulkan efek samping pada pencernaan, seperti konstipasi, diare dan mual/muntah. Dokter bisa memberi obat, atau Anda bisa mengganti jenis makanan. Yang penting, minumlah banyak cairan.
Pengobatan untuk konstipasi :
Dokter bisa memberi obat pelunak tinja dan/atau pencahar sebagai pencegahan, tergantung pada kondisi Anda. Minum banyak cairan, makan makanan berserat tinggi, dan perbanyak aktivitas fisik. Beri tahu tim kesehatan Anda jika Anda belum mengalami buang air besar normal setelah tiga hari.
Penanganan untuk diare :
Jika Anda mengalami diare, dokter akan memberi obat anti-diare. Ada yang bisa diperoleh dengan mudah di apotek, tapi ada pula yang terbatas dan hanya bisa dengan resep. Dokter juga bisa memberi tambahan suplemen serat. Sangat penting bagi Anda untuk minum banyak cairan, makan makanan hambar, dan berserat rendah. Biasanya dokter juga akan menganjurkan perubahan diet.
Pada beberapa kasus, diare bisa menjadi serius. Segera hubungi dokter jika Anda:
- Buang air besar lebih dari enam kali tiap hari, selama dua hari berturut-turut
- Ada darah di tempat duduk
- Tidak bisa buang air kecil selama 12 jam terakhir
- Demam
- Turun berat badan 5 kg atau lebih setelah diare dimulai
- Perut bengkak dan/atau nyeri
- Pusing, termasuk saat bergerak ke posisi berdiri
Penanganan untuk mual dan muntah :
Jika Anda mengalami mual atau muntah, dokter akan meresepkan obat antiemetik seperti ondansetron (mis. Narfoz, Lametic, Invomit, Zofran, Dantroxal, dsb), granisetron (mis. Grant, Opigran, Gravomit, Degrani, Granon), aprepitant (mis. Emend), dan antiemetik lainnya. Antiemetik bekerja paling baik bila dikonsumsi secara teratur sesuai saran dokter Anda, tidak hanya jika Anda merasa mual atau setelah Anda muntah. Mengkonsumsi makanan kecil sepanjang hari serta minum setidaknya delapan gelas cairan dalam jumlah kecil juga bisa membantu.
Berikutnya
Dokter Spesialis
BPJS
FAQ – Pertanyaan Umum
Sebelumnya
Statistik
Apa itu MM
Gejala
Jenis
Klasifikasi
Stadium
Lab & Diagnostik
Pengobatan & Perawatan